Presenter yang akrab disapa Farhan itu nabung saham secara jangka panjang dimulai pada 1996. Saham pertamanya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Belakangan semakin terasa ternyata sangat bermanfaat untuk biaya kesehatan anak.
Lalu kapan Penawaran Umum Perdana itu terjadi? Untuk mengetahuinya, sedikit kita bahas tentang alur proses Initial Public Offering (IPO) dalam rangka penawaran saham perdana atau obligasi kepada masyarakat.
Langkah awal, emiten (penerbit saham atau penerbit surat utang/obligasi) bersama perusahaan sekuritas yang ditunjuk sebagai penjamin emisi harus menyampaikan permohonan perjanjian pendahuluan ke BEI. Pada proses awal ini sudah melibatkan akuntan publik, konsultan hukum, notaris, penilai, pemeringkat (khusus untuk obligasi), guarantor (jika ada dan khusus untuk obligasi), wali amanat (khusus untuk obligasi), dankustodian yaitu PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Baca Juga : IPO, Go Public, dan Tbk
Setelah itu dilakukan perjanjian pendahuluan pencatatan efek dan dilanjutkan dengan menyampaikan pernyataan pendaftaran ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam proses di OJK itu lah semua persyaratan diuji termasuk berkas-berkas yang sudah melibatkan pihak lain pada proses awal tadi.
Dengan asumsi semua persyaratan terpenuhi, Pernyataan Pendaftaran Efektif akan dikeluarkan oleh OJK. Sejak saat itu juga, biasanya, dalam proses penawaran saham perdana, emiten yang mengajukan sudah berhak mengumumkan kode saham (ticker) yang terdiri atas empat huruf. Kode saham itu yang kelak tercatat pada perdagangan saham di bursa.
Setelah pernyataan pendaftaran secara efektif diberikan oleh OJK, pada saat itu juga emiten dan penjamin emisi ditunjuk sudah boleh melakukan penawaran umum perdana kepada publik. Saat itu lah Pasar Perdana sudah berlangsung.
Investor, baik institusi maupun perorangan, bisa berlomba untuk mendapatkan saham atau obligasi secara perdana sebelum dicatatkan di bursa. Biasanya, perusahaan sekuritas yang menjadi penjamin emisi mendapatkan prioritas dari alokasi saham atau efek lain yang ditanganinya itu.
Otomatis, nasabah sekuritas penjamin emisi itu lah yang berpeluang lebih besar mendapatkan efek di pasar perdana dibandingkan investor lain yang bukan nasabah perusahaan penjamin emisi itu.
Beberapa keuntungan menjadi investor sejak di pasar perdana antara lain; memiliki efek pada harga awal sebelum mekanisme jual dan beli di bursa terjadi. Jika memang perusahaan penerbit efeknya adalah ternyata perusahaan sangat baik dan diminati banyak pihak, besar potensi kebanjiran minat saat efeknya sudah tercatat di bursa.
Baca Lagi : Di Mana kah Saham Disimpan?
Ketika hal itu terjadi maka hampir pasti harga sahamnya naik pada hari-hari awal tercatat di lantai bursa. Bisa juga karena faktor lain, misalnya terdengar kabar dari Public Expose yang digelar perusahaan saat Penawaran Umum Perdana bahwa sekitar sekian waktu, misalnya tiga bulan, setelah pencatatan ada rencana membagikan dividen.
Atau bisa juga karena berdasarkan hasil valuasi atau penilaian analis, harga efek dimaksud baik itu saham maupun obligasi ternyata relatif murah. Di bawah harga semestinya dan lebih murah dibandingkan produk sejenis di pasar yang sebanding.
Maka penting untuk mengetahui apa, siapa, dan bagaimana potensi dari sebuah efek yang ditawarkan ke publik itu dari melihat berbagai sumber informasi yang disampaikan. Bisa dari berita, public expose langsung, prospektus, dan sumber informasi lainnya.
Tips dari BEI, ada empat kunci sukses dari sebuah penawaran umum efek:
Secara lebih detil terlihat dari grafis di bawah ini:
Sejak saham atau obligasi resmi tercatat di bursa, sejak saat itu lah mekanisme jual beli di pasar sekunder diperbolehkan. Maka tidak heran jika saham yang baru listing di lantai bursa, pada detik itu juga sudah ada order beli dan penawaran jual.
Pada efek saham, yang terpenting adalah jumlah saham yang ditawarkan kepada publik itu memenuhi standar minimal saham beredar (free float). Dengan begitu maka jaminan likuiditas atau yang dalam bahasa lain gampang jual dan gampang beli, sudah terjadi.
Simak Ini : Batas Minimal Saham Beredar dan Saham Gorengan
Mengenal Transaksi Short Selling
21 Nov 2017 | Mengenal Produk InvestasiSeverity: Warning
Message: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable
Filename: views/blog_detail.php
Line Number: 218
Backtrace:
File: /home/trimegah/public_html/application/views/blog_detail.php
Line: 218
Function: _error_handler
File: /home/trimegah/public_html/application/controllers/Blog.php
Line: 126
Function: view
File: /home/trimegah/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once