Presenter yang akrab disapa Farhan itu nabung saham secara jangka panjang dimulai pada 1996. Saham pertamanya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Belakangan semakin terasa ternyata sangat bermanfaat untuk biaya kesehatan anak.
Apa itu reksa dana indeks? Definisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksa dana indeks adalah jenis reksa dana yang dijalankan untuk memeroleh hasil keuntungan investasi yang mirip dengan indeks acuan. Bisa indeks saham maupun indeks obligasi.
Tapi sejauh ini dari reksa dana indeks yang sudah ada (eksisting) mayoritas adalah reksa dana indeks saham. Artinya, reksa dana saham berbasis indeks.
Indeks acuan seperti apa yang dimaksud? Di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini terdapat 13 indeks saham dan seluruhnya merupakan bagian dari Indeks harga saham gabungan (IHSG).
IHSG isinya adalah seluruh saham tercatat di BEI yang sampai Rabu (15/11/2017) sebanyak 564 saham emiten. Setelah itu ada indeks LQ45 atau kumpulan 45 saham paling likuid pilihan BEI.
Lalu ada indeks IDX30, hampir mirip dengan indeks LQ45 yang juga dikelola oleh BEI. Untuk kumpulan saham syariah, BEI punya Jakarta Islamic Index (JII) yang isinya 30 saham dan Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) sebanyak 348 saham.
Di luar itu ada lagi indeks-indeks lainnya yang dikelola secara “swasta” oleh pihak masing-masing seperti indeks Kompas100 (group Kompas Gramedia), Bisnis-27 (Bisnis Indonesia), MNC36 (grup MNC), Investor33 (Investor Daily), SRI-KEHATI (Sustainable and Responsible Investment), Pefindo25, SMinfra18 (infrastruktur), atau Infobank15 (perbankan).
Itu belum termasuk indeks saham yang dikelompokkan berdasarkan sektornya masing-masing yang dikelola oleh BEI. Terdapat 10 indeks saham sektoral di dalam IHSG mulai dari Agriculture, Mining, Finance, Consumer Goods Industry, dan lainnya.
Nah, setiap hari, setiap penutupan bursa saham, seluruh indeks yang ada di BEI itu bisa dilihat pergerakannya. Naik atau turun, tergantung kinerja saham-saham yang ada di dalam indeksnya masing-masing.
IHSG adalah indeks acuan utama karena merangkum secara keseluruhan. Maka reksa dana saham secara umum juga mengacu kepada pergerakan IHSG.
Baca Juga : Ayo Pahami Reksa Dana Lagi
Sedangkan reksa dana indeks lebih spesifik karena mengacu kepada indeksnya. Misalnya, reksa dana indeks LQ45. Patokannya berarti kinerja indeks LQ45. Bisa dilihat secara year to date atau sejak awal 2017 sampai tanggal 15 November, indeks LQ45 naik 12,27 persen.
Berarti, idealnya, pertumbuhan reksa dana indeks LQ45 juga tidak jauh dari indeks acuannya itu.
Kenapa bisa begitu? Sebab reksa dana berbasis indeks, portofolio atau underlying efek di dalamnya sekurang-kurangnya sebesar 80 persen adalah efek atau saham yang ada di indeks acuannya tersebut.
Sisanya boleh produk diversifikasi baik saham di luar dari indeks dimaksud maupun efek lain misalnya surat utang (obligasi). Tergantung produknya seperti apa.
Diversifikasi sebesar maksimal 20 persen itu tergantung pintar-pintar perusahaan Manajer Investasi (MI) yang menerbitkan dan mengelola reksa dana indeks tersebut. Tujuannya tentu saja sebagai faktor penguat dengan harapan pertumbuhannya bisa melampaui indeks acuan dan kalaupun turun tidak separah indeks acuannya.
Ilustrasi: colourbox
Investasi per Basket Melalui ETF
16 Nov 2017 | Mengenal Produk InvestasiSeverity: Warning
Message: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable
Filename: views/blog_detail.php
Line Number: 218
Backtrace:
File: /home/trimegah/public_html/application/views/blog_detail.php
Line: 218
Function: _error_handler
File: /home/trimegah/public_html/application/controllers/Blog.php
Line: 126
Function: view
File: /home/trimegah/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once