Presenter yang akrab disapa Farhan itu nabung saham secara jangka panjang dimulai pada 1996. Saham pertamanya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Belakangan semakin terasa ternyata sangat bermanfaat untuk biaya kesehatan anak.
Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor Pasar Modal Indonesia pemilik Single Investor Identification (SID) mencapai 1.000.289 per 7 Juni 2017. Jumlah itu merupakan gabungan dari investor pemilik Saham, Surat Utang, Reksa Dana, Surat Berharga Negara (SBN) dan Efek lain yang tercatat di KSEI.
Mayoritas merupakan investor saham mencapai sebanyak 580.685 investor diikuti investor reksa dana sebanyak 523.309 investor. Selain itu ada investor pemilik surat berhaga atau Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 117.816 investor dan pemilik saham warkat (script) sebanyak 1.638 investor.
Dengan jumlah tersebut, dari sisi kepemilikan aset atau portofolio di pasar modal Indonesia, investor lokal menguasai sebesar 51,14 persen per 7 Juni 2017. Sebesar 48,86 persen lainnya adalah komposisi kepemilikan oleh investor asing.
Baca Lagi: Kabar Gembira Jumlah Investor Tembus Satu Juta
Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari Dewi, mengatakan jumlah investor yang telah melebihi satu juta tersebut merupakan pencapaian yang luar biasa bagi pasar modal di Indonesia. ”Hal tersebut tidak lepas dari upaya regulator pasar modal untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan berinvestasi melalui pengembangan infrastruktur, pelaksanaan edukasi dan sosialiasi pasar modal di berbagai daerah, serta kontribusi dari seluruh pelaku pasar,” ungkapnya.
Regulator terutama Self Regulatory Organization (SRO) di pasar modal saat ini memang bisa lebih mudah mendapatkan data investor terutama sejak implementasi S-Invest dan pemberlakuan SID.
Tahun 2016, misalnya, KSEI mewujudkan sistem terpadu untuk industri Reksa Dana melalui implementasi S-INVEST. Hasilnya, hingga akhir Desember 2016 kemudian diketahui jumlah SID investor Reksa Dana yang tercatat di dalam S-INVEST mencapai 444.946 SID dan 632.825 Rekening, dengan nilai dana kelolaan Rp349,75 triliun dan frekuensi subscription dan redemption sebesar 1.214.968 kali.
Dengan implementasi S-INVEST total SID di Pasar Modal Indonesia menjadi 894.116 per akhir tahun 2016. KSEI menjadi pihak yang mengetahui dan mengumumkan jumlah investor karena mereka lah yang ditunjuk sebagai SID generator.
Atas dasar itu, KSEI juga yang berupaya memfasilitasi kemudahan masyarakat yang ingin menjadi investor di pasar modal. Salah satunya melalui kerjasama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri untuk memanfaatkan KTP Elektronik (e-KTP) dalam rangka pembukaan rekening nasabah.
Hasilnya dilakukan percepatan pembukaan rekening Efek yang dapat dipangkas dari beberapa hari menjadi kurang dari 30 menit saja. Baca juga Pakai eKTP Tidak Perlu Berhari hari Buka Rekening Investasi.
Friderica yang akrab disapa Kiki mengatakan ke depannya KSEI berupaya menjadi Financial Hub dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat mengintegrasikan beberapa aktivitas di pasar modal, di antaranya pemantauan investasi, pengiriman instruksi kepada Perusahaan Efek sekaligus subcription/redemption Reksa Dana dan sebagainya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, telah dilakukan tahap awal berupa kerjasama integrasi Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) dengan perbankan.
”Sebelumnya Fasilitas AKSes hanya dapat digunakan untuk pemantauan mutasi dan portofolio investor secara online dan real time melalui web browser. Saat ini Fasilitas AKSes sudah dapat dilihat melalui ATM dan internet banking, serta digunakan untuk menyampaikan instruksi penarikan dana nasabah, dan akan terus dikembangkan untuk fitur-fitur lainnya,” kata dia.
Hingga kini, jumlah Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) alias bank yang bisa menampung dan menyelesaikan transaksi di pasar modal bekerjasama dengan KSEI sebanyak 14 bank.
”Seluruh bank Administrator RDN yang bekerjasama dengan KSEI diwajibkan untuk mengintegrasikan Fasilitas AKSes dengan layanan perbankan yang ada, khususnya layanan e-channel,” terusnya. Tentu saja hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan jumlah investor di pasar modal.
Dalam rangka mendorong masyarakat gemar berinvestasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) terbilang rajin membuka galeri investasi di berbagai lokasi. Bekerjasama dengan perguruan tinggi salah satu cara yang ditempuh.
Per Mei 2017, jumlah galeri investasi yang diresmikan BEI sudah mencapai total 268 unit di seluruh Indonesia. Bahkan juga dibuatkan galeri investasi khusus yaitu Galeri Investasi Syariah yang sudah mencapai 26 tempat.
Terkait dengan investasi syariah, regulator menyadari bahwa potensi masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di produk investasi “halal” sangat tinggi. Hal tersebut tentu saja dilatarbelakangi mayoritas penduduk Negara ini.
Terbaru, BEI menjajaki kerjasama dengan bursa saham Malaysia untuk menumbuhkan produk investasi syariah.
Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan, mengatakan melalui kerjasama itu diharapkan kelak saham syariah yang ada di BEI bisa ditransaksikan di Bursa Malaysia. Proses kerjasama itu kini sudah masuk tahap finalisasi.
”Agreement-nya sudah tahun lalu di tingkat MoU (Memorandum of Understanding) tapi teknis dan mekanismenya belum,” ucapnya di gedung BEI (13/07).
Bursa Malaysia dipilih sebagai mitra sebab negara tersebut termasuk memiliki saham syariah terbesar di dunia. ”Targetnya ini bisa berjalan tahun ini (2017),” Nicky berharap.
Hasil kerjasama itu juga nantinya diharapkan membuka akses yang lebih besar kepada kedua pihak. Investor Indonesia bisa membeli saham syariah Malaysia dan begitu juga sebaliknya. ”Teknisnya seperti sistem trading syariah kita yang ada di anggota bursa,” terusnya.
Secara lebih makro, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengupayakan agar literasi keuangan khususnya pasar modal Indonesia terus meningkat. Meskipun angkanya hingga saat ini terus tumbuh namun disadari percepatan bisa dilakukan. Jumlah investor pasar modal masih kurang dari 1 persen populasi Indonesia.
Atas dasar itu maka fokus OJK dalam rangka meningkatkan masyarakat investasi di Indonesia lebih spesifik dibandingkan sebelumnya. Salah satunya dilakukan dengan melakukan Revisit Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI).
Selamat Ultah 40 Pasar Modal Indonesia, semoga Kedewasaan seperti istilah Life Begin at 40 bisa diikuti kenaikan jumlah masyarakat investor. Sehingga, harapan Pasar Modal Sebagai Salah Satu Sumber Kemakmuran Masyarakat bisa tercapai.
Takut Investasi Bodong? Simak Jurus Ampuh Ini
18 Sep 2017 | Memahami RisikoSelain Untung, Investasi Ini Kalau Kalian Mau Bantu Negara Percepat Pembangunan
11 Sep 2017 | Mengenal Produk InvestasiSeverity: Warning
Message: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable
Filename: views/blog_detail.php
Line Number: 218
Backtrace:
File: /home/trimegah/public_html/application/views/blog_detail.php
Line: 218
Function: _error_handler
File: /home/trimegah/public_html/application/controllers/Blog.php
Line: 126
Function: view
File: /home/trimegah/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once